Padang, Sinyalgonews.com,— 4 September 2025 — Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Kemendukbangga ) atau yang selama ini kita kenal dengn Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat menggelar kegiatan Pembinaan Teknis Balai Diklat/ASN Peduli Kependudukan di Kantor BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Padang, Kamis (4/9). Acara ini dihadiri sejumlah pejabat penting, antara lain perwakilan dari BPSDM Provinsi Sumatera Barat, Balai Diklat Keagamaan Padang, para widyaiswara, narasumber, serta puluhan peserta yang merupakan ASN dari berbagai instansi.
Dalam sambutannya, Kepala Kemendukbangga / BKKBN Sumbar Mardalena Wati Yulia, M.Si menegaskan pentingnya peran ASN sebagai agen perubahan dalam pembangunan nasional, khususnya terkait isu kependudukan dan pembangunan keluarga.
“ASN bukan hanya birokrat yang menjalankan tugas administratif. ASN Peduli Kependudukan berarti ASN yang sadar, peka, dan berkomitmen menjadikan isu kependudukan sebagai pertimbangan penting dalam setiap kebijakan pembangunan,” ujar Mardalena.
Bonus Demografi: Peluang atau Beban
Mardalena menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki lebih dari 280 juta jiwa penduduk, dengan mayoritas berada pada usia produktif. Kondisi ini membuka peluang besar untuk meraih bonus demografi yang dapat mendorong kemajuan bangsa. Namun, ia mengingatkan, peluang ini hanya dapat dimanfaatkan jika kualitas penduduk usia produktif benar-benar terjamin.
“Kalau penduduk usia produktif tidak sehat, tidak berpendidikan, dan tidak memiliki daya saing, maka bonus demografi akan berubah menjadi beban demografi. Itulah yang harus kita antisipasi sejak sekarang,” tegasnya.
Tantangan Serius di Sumatera Barat
Mardalena juga menyoroti sejumlah persoalan kependudukan di Sumbar yang masih menjadi pekerjaan rumah besar. Angka stunting masih berada di atas target nasional, perkawinan usia anak masih marak, serta fenomena perceraian ASN yang ikut memengaruhi ketahanan keluarga.
“Semua ini menunjukkan betapa pentingnya membangun keluarga berkualitas sebagai fondasi pembangunan manusia Indonesia,” tambahnya.
Bangga Kencana dan Peran ASN
Melalui program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana), BKKBN terus mendorong tiga pilar utama: pengendalian penduduk, pembangunan keluarga, serta pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
Dalam kerangka ini, Mardalena menekankan bahwa ASN memiliki peran strategis, bukan hanya dalam pelayanan publik, tetapi juga dalam menjadi teladan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
“ASN harus berani mencegah perkawinan usia anak, mendukung percepatan penurunan stunting, dan menjadi penggerak dalam penguatan ketahanan keluarga. Kalau ASN peduli kependudukan, maka masyarakat akan lebih mudah bergerak bersama,” jelasnya.
Kolaborasi Lintas Lembaga
Acara pembinaan teknis ini juga menjadi ruang untuk memperkuat kolaborasi antara BKKBN, BPSDM, dan Balai Diklat Keagamaan. Para widyaiswara yang hadir diharapkan dapat mentransfer wawasan dan pengetahuan kependudukan kepada ASN lainnya melalui pembinaan, pendidikan, dan pelatihan.
“Dengan sinergi ini, kita bisa memperluas jejaring kerja sama, mengoptimalkan sumber daya, dan melahirkan ASN yang peduli kependudukan di Sumatera Barat,” kata Mardalena.
Suasana Acara: Khidmat dan Penuh Antusiasme
Kegiatan yang berlangsung di Kantor BKKBN Provinsi Sumatera Barat ini berjalan dengan khidmat dan penuh antusiasme. Peserta terlihat aktif mengikuti rangkaian sesi pembinaan, mendengarkan paparan narasumber, serta berdiskusi terkait isu-isu kependudukan yang dihadapi di lapangan.
Mardalena menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk benar-benar mengimplementasikan hasil pembinaan dalam tugas dan pengabdian masing-masing.
“ASN Peduli Kependudukan bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, agar Sumatera Barat mampu melahirkan keluarga berkualitas menuju Generasi Emas Indonesia 2045,” pungkasnya.
( Mat )