Padang, Sinyalgonews.com,--BPBD Kota Padang mengadakan pelatihan bagi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Padang Timur di Hotel HW Padang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 Oktober 2024, dan bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi situasi bencana. Sebanyak 30 peserta dari KSB di kelurahan se-Kecamatan Padang Timur mengikuti pelatihan ini dengan antusias.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar, pada Jumat (25/10/2024). Dalam sambutannya, Andree menekankan pentingnya kesiapan komunitas dalam menghadapi potensi bencana di Kota Padang. “KSB adalah garda terdepan dalam memberikan edukasi dan pertolongan pertama kepada warga saat terjadi bencana. Dengan adanya pelatihan ini, kita harap KSB semakin sigap dan profesional dalam menjalankan perannya,” ujar Andree.
Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama pelatihan ini adalah memperkuat koordinasi antara KSB dan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kota Padang. “Dalam situasi kedaruratan, KSB harus mampu berperan cepat dan efektif dengan melaporkan kejadian bencana kepada Pusdalops PB, agar respons penanganan bisa dilakukan secara optimal,” jelas Hendri.
Selain itu, Hendri juga menekankan pentingnya Tas Siaga Bencana sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan. “Setiap anggota KSB dan masyarakat perlu memastikan Tas Siaga Bencana selalu dalam keadaan standby. Ini akan sangat membantu dalam proses evakuasi dan pemenuhan kebutuhan darurat saat terjadi bencana,” tambahnya.
Materi pelatihan mencakup teknik mitigasi bencana, pertolongan pertama, penggunaan peralatan evakuasi, dan simulasi penanganan darurat. Kegiatan ini didukung oleh PMI, Basarnas, dan instansi terkait lainnya seperti NGO Kebencanaan. Pada hari terakhir, peserta akan mengikuti simulasi bencana untuk menguji kemampuan mereka dalam berkoordinasi dan merespons situasi darurat di lapangan.
Pj Wali Kota Andree Algamar berharap pelatihan ini dapat memperkuat sinergi antara KSB, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. “Kesiapsiagaan yang matang dan kerja sama yang solid sangat diperlukan agar kita bisa meminimalkan dampak bencana serta melindungi masyarakat,” pungkasnya.
(***)