Padang Panjang, Sinyalgonews.com,-
Intensitas Hujan yang tinggi mengguyur sebagian Ranah Minang , Sumatera Barat khususnya di selingkaran Gunung Marapi yang masih tetap erupsi, Luapan air yang diperkirakan juga mengandung lahar dingin, menggenangi jalan dan pemukiman mengakibatkan ganguan lalu lintas .
Pantauan lapangan media ini, dari info warga, Ahad (12/5) sekira pukul 01.45 WIB, genangan air besar juga memutus akses transportasi Padang-Padang Panjang -Bukittinggi.
Ada banjir yang menutup akses jalan raya di kawasan X Koto, terutama di Kotabaru dan kawasan Lembah Anai.
Dari Nagari Pandai Sikek, warga melaporkan, air bah sempat menghantam pemukiman warga di Jorong Pagu-pagu.
Sementara dari Nagari Paninjauan dilaporkan, jembatan penghubung dua ruas jalan penghubung antar jorong rusak dan tak bisa dilintasi. Dari akun sosial media salah melaporkan, banjir bandang juga menghantam pemukiman warga di Nagari Aie Angek. Masyarakat mengungsi ke tempat aman, sementara kerugian diakibatkan musibah ini belum bisa diperkirakan.
Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso WP membenarkan, musibah banjir bandang, luapan sungai dan musibah lahar dingin melanda sejumlah titik di Kecamatan X Koto. Dia juga membenarkan, jalan nasional Padang Panjang-Padang di kawasan Lembah Anai sama sekali tak bisa dilewati kendaraan.
“Untuk jalur Lembah Anai-Padang panjang terputus total. Tidak bisa dilalui sama sekali, baik orang maupun kendaraan, karena aspal habis di bawah rel kereta. Pemandian dan Xakapa hanyut, tinggal Masjid Hidayah yang masih berdiri,” sebutnya
Selain banyak bangunan yang rusak dan hanyut akibat musibah ini,juga dilaporkan ada sekira 4 orang warga hilang hanyut terbawa arus .Terkait dengan musibah banjir bandang dan lahar dingin untuk kedua kalinya ini, Bupati Tanah Datar dinihari tadi mengeluarkan imbauan yang menekankan langkah-langkah yang perlu diambil, untuk mengurangi risiko dan memastikan keselamatan seluruh warga.
Himbauan Pemerintah Daerah Tanah Datar Untuk Warga
1. Menghindari Daerah Bantaran Sungai
Masyarakat diminta untuk menjauhi daerah bantaran sungai, terutama yang berhulu dari Puncak Marapi. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko dampak yang dapat timbul akibat erupsi.
2. Keterlibatan Satgas PB Nagari dan Pemerintahan Nagari:
Seluruh Satgas PB Nagari dan Pemerintahan Nagari diminta untuk membantu proses evakuasi dan penyelamatan di wilayah masing-masing. Mereka juga diminta untuk melaporkan kondisi terkini ke camat untuk koordinasi lebih lanjut.
3. Persiapan Titik Pengungsian:
Wali Nagari diminta untuk menetapkan dan mempersiapkan titik-titik pengungsian. Dapur umum juga akan disediakan untuk warga terdampak. Solidaritas dalam menanggapi musibah menjadi kunci di saat-saat seperti ini.
4. Koordinasi Data Kerusakan:
Camat diminta untuk berkoordinasi intensif dengan seluruh pihak dalam menghimpun data kerusakan infrastruktur, lahan pertanian, rumah warga, termasuk korban jiwa dan hewan ternak. Hal ini penting untuk evaluasi dan penanganan lanjutan.
5. Pendirian Posko Tanggap Darurat:
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar membuka Posko Tanggap Darurat di Pusdalops BPBD Tanah Datar, serta posko bantu di seluruh kantor camat terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memastikan koordinasi dan penanganan yang cepat dan efektif.
6. Doa Bersama:
Masyarakat diimbau untuk bersama-sama berdoa agar Allah SWT senantiasa melindungi dari ancaman bahaya bencana Erupsi Gunung Marapi. Imam masjid dan ulama diminta untuk memandu masyarakat dalam doa bersama.
7. Koordinasi Terus-menerus
Pemerintah kabupaten dan Forkopimda terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan segala pihak untuk penanganan bencana banjir yang terjadi di Tanah Datar. Langkah ini untuk memastikan respons yang tepat dan efisien.
8. Menjaga Kondusifitas dan Menghindari Hoax:
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menjaga suasana tetap kondusif. Mereka juga diminta untuk tidak menyebarkan berita hoax dan selalu memperhatikan arahan dari pihak yang berwenang.
Imbauan ini disampaikan sebagai langkah preventif dan responsif terhadap potensi erupsi Gunung Marapi. Kepedulian dan kerjasama seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi darurat semacam ini.(ph)