Duo Koto, Pasaman, Sinyalgonews.com — Di tengah derasnya arus informasi, isu miring tentang dugaan penyalahgunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sempat berembus di lingkungan SMAN 1 Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Kabar tersebut langsung menyedot perhatian publik, mengingat Dana BOS merupakan salah satu sumber utama pembiayaan pendidikan yang sangat penting bagi keberlangsungan sekolah.
Namun, Kepala SMAN 1 Duo Koto, Efreadi, akhirnya angkat bicara untuk meluruskan berbagai tudingan yang berkembang. Ia menegaskan, seluruh penggunaan Dana BOS di sekolahnya dilakukan secara transparan, terencana, dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Semua penggunaan Dana BOS tercatat di aplikasi ARKAS dan dilengkapi laporan pertanggungjawaban (SPJ). Kami juga rutin diaudit oleh Inspektorat, Dinas Pendidikan, bahkan BPK. Jadi, kalau ada yang bilang fiktif, itu jelas tidak benar,” tegas Efreadi, Rabu (10/9/2025).
Tak hanya Dana BOS, isu yang beredar juga menyentuh soal biaya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan pembayaran honor guru honorer. Menurut Efreadi, semua proses dilakukan sesuai mekanisme resmi yang berlaku.
“Honor guru honorer dibayar berdasarkan SK resmi dan absensi yang valid. Tidak ada tumpang tindih gaji, tidak ada nama fiktif, semuanya transparan. Guru yang mengajar ya guru yang dibayar,” jelasnya.
Hal ini, menurutnya, penting ditegaskan agar tidak ada keraguan di kalangan masyarakat, khususnya orang tua murid, yang mempercayakan anak-anaknya menimba ilmu di SMAN 1 Duo Koto.
Selain Dana BOS dan honor guru, isu lain yang beredar adalah dugaan pungutan liar (pungli) di kantin sekolah. Efreadi kembali menepis tudingan tersebut dengan tegas.
“Kantin sekolah itu dibuat untuk mendukung kebutuhan siswa selama berada di lingkungan sekolah. Tidak ada pungutan liar, tidak ada kewajiban yang membebani siswa maupun orang tua. Kerja sama dengan pihak kantin juga dilakukan secara terbuka,” ujarnya.
Lebih jauh, Efreadi menegaskan bahwa pihaknya tidak alergi dengan audit. Bahkan, ia membuka pintu selebar-lebarnya untuk pihak berwenang jika sewaktu-waktu ingin melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan keuangan sekolah.
“Kami siap diaudit kapan saja. Transparansi adalah komitmen kami. Fokus kami hanya satu: bagaimana memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi para siswa,” tandasnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, Efreadi berharap masyarakat tidak mudah termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Baginya, menjaga nama baik sekolah sama pentingnya dengan menjaga mutu pendidikan.
“Kami ingin masyarakat mendukung dunia pendidikan yang bersih, jujur, dan berkualitas. Jangan sampai isu-isu yang tidak berdasar justru mengganggu kepercayaan publik terhadap sekolah,” pungkasnya.
(IWI/Tim Sinyalgonews)