Padang , Sinyalgonews.com— Suasana berbeda tampak di SMAN 3 Padang pada selasa (09/09/2025). Ruang kelas XI.F.1 yang biasanya diisi guru dan siswa, kali ini kedatangan sosok penting: Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat, Yuni Daru Winarsih, S.H., M.Hum. Lewat program “Jaksa Mengajar”, Yuni tak hanya hadir, tetapi benar-benar turun langsung menjadi guru sehari, menyampaikan materi hukum sekaligus motivasi kehidupan kepada para pelajar.
Kedatangan Kejati Sumbar disambut meriah oleh jajaran pejabat pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Habibul Fuadi, S.Pd., M.Si tampak hadir, didampingi Kabid SMA, Mahyan, S.Pd., M.M, pengawas sekolah Fitriani, serta Kepala SMAN 3 Padang, Zahroni, M.M. Suasana penyambutan berlangsung hangat, penuh apresiasi atas langkah kejaksaan yang dinilai membawa energi positif ke dunia pendidikan.
Habibul Fuadi mengungkapkan rasa bangganya atas kesediaan Yuni Daru Winarsih hadir di tengah-tengah siswa.
“Ini momen langka. Seorang Kepala Kejati langsung turun ke sekolah, masuk kelas, dan mengajar. Kami sangat mengapresiasi. Anak-anak SMAN 3 Padang mendapatkan pengalaman berharga yang mungkin tidak akan mereka lupakan seumur hidup,” ungkap Habibul.
Sebelum masuk kelas Yuni Daru Winarsih tampil lugas namun penuh kehangatan di halaman sekolah SMAN 3 Padang. Ia memulai sesi dengan motivasi ringan, mengingatkan bahwa masa SMA adalah fase emas dalam kehidupan.
“Masa SMA adalah masa yang indah, penuh cerita dan kenangan. Ukirlah kenangan yang baik di sini, karena itu akan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup kalian,” ucap Yuni.
Setelah itu, ia masuk ke kelas untuk masuk ke kelas menyampaikan materi inti: “Bahaya Korupsi dan Peran Generasi Muda dalam Pencegahannya.” Dengan gaya komunikatif, ia menjelaskan bahwa korupsi bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga penyakit sosial yang merusak sendi-sendi bangsa.
“Korupsi itu dimulai dari hal kecil, dari kebiasaan tidak jujur. Kalau dibiarkan, akan menjadi budaya yang sulit dihilangkan. Karena itu, generasi muda harus menanamkan integritas sejak sekarang,” tegas Yuni di hadapan puluhan siswa.
Siswa Antusias dan Aktif Bertanya
Kegiatan Jaksa Mengajar berlangsung interaktif. Para siswa tampak antusias, beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan kritis tentang praktik korupsi di Indonesia dan bagaimana cara mencegahnya sejak di lingkungan sekolah. Yuni dengan sabar menjawab, bahkan memberi contoh nyata kasus korupsi yang pernah ditangani kejaksaan agar lebih mudah dipahami siswa.
Suasana kelas semakin hidup saat Yuni membagikan cerita inspirasinya selama berkarier sebagai jaksa. Ia menekankan bahwa profesi apapun bisa diraih asal disertai kerja keras, disiplin, dan kejujuran.
Seusai memberikan dan sebelum masuk ke kelas, Yuni menyempatkan diri untuk foto bersama siswa di lapangan. Wajah-wajah ceria siswa SMAN 3 Padang menggambarkan betapa berkesannya pengalaman mereka belajar langsung dari seorang Kepala Kejati. Setelah itu, ia kembali melanjutkan sesi mengajar di lantai 2, memastikan lebih banyak siswa mendapat kesempatan mendengar pesan pentingnya tentang antikorupsi.
Kegiatan ini memberi pesan jelas: pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga soal karakter. Kolaborasi antara lembaga penegak hukum dan dunia pendidikan menjadi langkah strategis untuk mencetak generasi yang cerdas sekaligus berintegritas.
“Saya berharap dari SMAN 3 Padang ini lahir anak-anak bangsa yang tidak hanya pintar, tetapi juga punya hati yang bersih, berani jujur, dan menolak segala bentuk korupsi,” pungkas Yuni Daru Winarsih.
Masyarakat pendidikan berharap program Jaksa Mengajar tidak berhenti di SMAN 3 Padang saja, tetapi juga menyebar ke sekolah-sekolah lain di Sumatera Barat. Dengan begitu, semakin banyak pelajar yang mendapat pemahaman hukum sejak dini dan tumbuh menjadi agen perubahan untuk Indonesia yang lebih bersih.
( Mat )