Ditulis oleh : Mahdiyyah Arifah Dharma, Shifa Khairunnisa, Vanya Valencia, Zahra Noor Maghfirani (Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas)
Sampah merupakan masalah lingkungan yang serius yang perlu mendapat perhatian khusus. Indonesia merupakan negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia setelah Cina. Ditilik dari situs web Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah per tahunnya di Indonesia mencapai 22.986.742,06 ton. Angka ini terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan aktivitas manusia. Sementara itu, pengelolaan sampah yang ada saat ini masih belum memadai untuk menangani sampah sebanyak itu secara efektif.
- Lingkungan kampus, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas juga dihadapkan pada persoalan serius terkait pengelolaan sampah. Jumlah mahasiswa yang besar, ditambah berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang diselenggarakan di kampus, mengakibatkan meningkatnya volume sampah secara signifikan. Namun, sistem pengelolaan sampah yang ada belum mampu menangani sampah tersebut dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain suatu model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang melibatkan partisipasi aktif mahasiswa untuk mengatasi masalah tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian literatur dan survei. Tahap awal melibatkan studi literatur untuk memahami teori dan praktik terkini mengenai pengelolaan sampah. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk menilai sistem pengelolaan sampah saat ini dan mengukur tingkat kesadaran mahasiswa terkait pengelolaan sampah. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi sistem yang ada dan merancang model pengelolaan sampah berbasis
komunitas.
Berdasarkan hasil survei pengelolaan sampah di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, sistem pengelolaan sampah saat ini belum memadai. Hal ini diketahui dari kutipan “Banyak mahasiswa FEB
mengeluhkan kurangnya tempat sampah di fakultas mereka”. Kedua, kebanyakan mahasiswa mengakui perlu peningkatan kesadaran terhadap pengelolaan sampah.
Faktor penyebab utama banyaknya sampah adalah rendahnya kesadaran mahasiswa dan kurang memadainya fasilitas pengelolaan sampah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain meningkatkan edukasi lingkungan untuk peningkatan kesadaran. Hal ini seperti yang diungkapkan salah satu mahasiswa “Poster-poster yang digunakan ternyata cukup efektif untuk mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya lingkungan bersih”. Selain itu, perlu
perbaikan sistem pengelolaan sampah dengan menambah tempat sampah dan memfasilitasi pemilahan sampah serta daur ulang. Dengan beberapa langkah tersebut, diharapkan dapat menata ulang pengelolaan sampah di lingkungan kampus menjadi lebih baik.
Dengan model ini, diharapkan kesadaran mahasiswa dapat ditingkatkan dan sistem pengelolaan sampah menjadi lebih terorganisir dan berkelanjutan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa partisipasi aktif mahasiswa sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah di lingkungan kampus. Model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang melibatkan mahasiswa diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas. Kolaborasi antar stakeholders juga perlu ditingkatkan guna mendukung terwujudnya sistem daur ulang sampah. Dengan demikian, tujuan terciptanya lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan dapat tercapai.