Padang, Sinyalgonews.com,- Gubernur Sumatera Barat mengumpulkan 3 OPD, Disperindag, Dibuntahor dan DPMPTSP membahas tentang tindak lanjut masalah komoditi karet rakyat Sumatera Barat.
“Daya minta kepada Disperindag, Disbuntahor dan DPMPTSP untuk mencari solusi agar permasalahan karet di Sumatera Barat segera bisa dicarikan solusinya” ucap Gubernur
Paska berhentinya operasi 3 pabrik karet di Padang awal tahun 2023 lalu, produksi, pengolahan dan ekspor karet dari Sumatera Barat mengalami penurunan tajam dan terkesan solusinya hanya dengan menunggu peningkatan harga karet dunia yang tak kunjung membaik sampai saat ini.
Masalah lain yang dihadapi sejauh ini antara lain, kualitas karet rakyat yang rendah, karet produksi negara tetangga yang jauh lebih baik, meningkatnya produksi karet sintetis, operasi pabrik karet yang kurang efisien karena faktor sarana peralatan dan kualitas SDM dan kurangnya daya saing Pelabuhan Teluk Bayur dari sisi handling cost dan biaya freight.
Gubernur memerintahkan Disperindag untuk mendiskusikan masalah di Teluk Bayur dengan Pelindo, Disbuntahor segera melakukan sosialisasi perbaikan mutu karet kepada petani produsen secara massal dan kepada DPMPTSP diminta membantu promosi take-over pabrik karet yang tutup kepada investor baru dari negara lain.
(Marlim)