Padang , Sinyalgonews.com, selama menjadi Walikota Padang , Hendri Septa banyak membawa prestasi untuk kota padang, apa saja prestasinya sebagai Walikota ? Dikutib dari berbagai sumber, Berikut kami paparkan hasil kerja Hendri Septa selama menjadi Walikota Padang periode 2019-2024 :
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Capaian terbaik Kota Padang menjadi kota peringkat ke-5 dengan
Sumber Data Manusia (SDM) paling maju di luar Pulau Jawa
berdasarkan IPM tahun 2023. IPM Kota Padang tahun 2021 adalah
82,90, tahun 2022 naik menjadi 83,29, dan kembali naik pada
tahun 2023 menjadi 83,98. Capaian IPM tahun 2023 ini merupakan
klasifikasi indeks sangat tinggi.
Angka ini menjadikan Kota Padang tertinggi IPM di Sumatera Barat,
dan berada di atas IPM Provinsi Sumatera Barat (75,64) dan juga
IPM nasional (74,39). IPM yang meningkat semasa Hendri Septa
sebagai Wali Kota Padang mengkonfirmasi ketersentuhan penduduk
dapat dengan mudah mengakses hasil pembangunan dalam
memperoleh pendidikan, kesehatan, pendapatan, dan sebagainya.
2. Pendidikan/ Ruang Kelas Baru
Segi pendidikan adanya peningkatan angka harapan lama sekolah
penduduk Kota Padang. Pada tahun 2022 berada pada angka 16,54
tahun, menjadi 16,56 pada tahun 2023. Kemudian rata-rata lama
sekolah juga meningkat dari 11,60 di tahun 2022 menjadi 11,62
tahun pada tahun 2023.
Keberhasilan pada aspek pendidikan diperkuat oleh program
unggulan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) yang berjalan
sukses. Pembangunannya melampaui target dari 500 unit RKB,
dibangun menjadi 504 unit RKB dalam masa pembangunan RPJMD
Kota Padang 2019-2024. Pemenuhan sekolah satu shift tingkat SD
dan SMP sudah bisa disrasakan siswa di Kota Padang.
3. Kesehatan
Aspek kesehatan, Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kota
Padang juga terjadi peningkatan, dari 73,71 di tahun 2022 menjadi
74,94 pada tahun 2023. Capaian ini beririgan dengan percepatan
penurunan stunting yang juga jadi prioritas nasional.
Hendri Septa berhasil menurunkan angka stunting dari 20,92 persen
pada tahun 2019 menjadi 19,5 persen pada tahun 2022. Pada tahun
2023 angkanya 16.00 persen dan di tahun 2024 ditarget penurunan
menjadi 14.00 persen.
4. Jumlah Penduduk Miskin Terendah 12 Tahun Terakhir
Persentase kemiskinan tahun 2023 di Kota Padang 4,17 persen,
terendah dalam 12 tahun terakhir. Angka tersebut turun dari tahun
sebelumnya (2022) 4,26 persen, dan 4,94 persen di tahun 2021.
Capaian tahun 2023 tersebut melampaui target IKD pada Perubahan
RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu di angka 4,22 persen.
Dari indeks kedalaman kemiskinan, terjadi penurunan. Pada tahun
2022 berada di angka 0,61, turun menjadi 0,44 pada tahun 2023.
Dari sisi indeks keparahan kemiskinan juga mengalami penurunan.
Pada tahun 2022 0,13, turun menjadi 0,07 di tahun 2023.
Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan secara
signifikan. 13,37 persen pada tahun 2021, turun menjadi 11,69
persen di tahun 2022, dan kembali turun menjadi 10,86 persen
pada tahun 2023. Angka tersebut jauh melampaui target IKD
Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yakni 13,09 persen.
Capaian 2023 tersebut juga telah melampaui target tahun 2024,
yaitu 12,86 persen. Penurunan signifikan ini dilakukan Hendri Septa
dengan menggulirkan program, antara lain pelatihan untuk calon
tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, dan program padat karya.
5. Padang Kota Layak Huni
Pada tahun 2023, index livability rata-rata Kota Padang 68,28
persen. Nilai indeks ini meningkat dari tahun 2022 (68,20 persen).
Indeks ini menggambarkan Kota Padang merupakan kota yang
nyaman sebagai tempat tinggal dan tempat untuk beraktivitas.
Kelayakhunian Kota Padang sebagai kota yang nyaman didukung
dengan pelaksanaan program prioritas pembangunan Kota Padang
selama periode RPJMD Kota Padang 2019-2024 yang sukses
dilaksanakan. Tahun 2019-2023 telah terlaksana pembangunan dan
pengembangan jalan kota sepanjang 78,44 km dan jalan lingkungan
permukiman sepanjang 116,37 km, pengelolaan serta
pengembangan sistem drainase dalam rangka mengurangi daerah
genangan sepanjang 139,53 km.
Dari keseluruhan pembangunan jalan dan drainase serta
pemeliharaannya, sampai tahun 2023 sudah mencapai 188,58
persen. Capaian ini dua kali lipat dari target yang ditetapkan dalam
RPJMD 2019-2024.
6. Penataan Moda Angkutan Umum
Beroperasinya Trans-Padang yang melayani 6 koridor di Kota
Padang. Sampai dengan tahun 2023 Pemerintah Kota Padang telah
berhasil menyediakan 6 koridor sesuai dengan yang ditargetkan
dalam RPJMD Kota Padang tahun 2019-2024.
6 koridor Trans Padang telah beroperasi menjangkau seluruh
wilayah Kota Padang. Antara lain, Pasar Raya Padang – Lubuk
Buaya (Koridor I), Pusat Kota – Bungus (Koridor II), Pusat Kota
Padang – Pusat Pemerintahan Aia Pacah (Koridor III), Teluk Bayur
Terminal Anak Air (Koridor IV), Pasar Raya Padang –
Indarung (Koridor V), dan Pasar Raya Padang – Universitas
Andalas (Koridor VI). Hal tersebut membuat koneksi dari satu
tempat ke tempat lain di Kota Padang sudah makin mudah dan
murah.
Ini merupakan bagian dari salah satu program unggulan Da Hen
bersama Pemerintah Kota Padang 2019-2024, yakni “Melanjutkan
penataan angkutan umum dengan pembukaan koridor baru Trans
Padang, serta melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk
memperlancar pergerakan orang dan barang. Alhamdulillah, sampai
13 Mei 2024 yang lalu, capaiannya sudah mencapai 127,35% dari
yang ditargetkan.
7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup/ Padang Bagoro
Program yang dijalankan dengan konsepsi meningkatkan kualitas
kebersihan kota seperti Padang Bergoro, pengerukan dan
pembersihan Batang Arau.
Program kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah melalui
kegiatan gotong royong bersama masyarakat di lingkungan masing-
masing, serentak se-Kota Padang setiap bulan. Program yang sudah
dimulai sejak tahun 2022 tersebut diberi nama Padang Bagoro.
Keberhasilan program Padang Bagoro, pada Februari 2024 lalu, Wali
Kota Padang Hendri Septa, majalah Tempo memintanya
memberikan apresiasi. Beliau diberikan “privilege” untuk
menceritakan dan mengekspresikan success story yang telah
berhasil dilakukan melalui program Padang Bagoro, dan dimuat
eksklusif di Majalah Tempo.
8. Pembangunan Taman Tematik
Tahun 2023, realisasi capaian pelaksanaan pembangunan taman
mencapai sekitar 125 persen (target dalam RPJMD Kota Padang
tahun 2019-2024 sebanyak 12 taman dan realisasi sampai tahun
2023 sebanyak 15 taman, melebihi target yang ditetapkan). Taman
Kota di setiap kecamatan dihadirkan sebagai ruang publik bersama
untuk masyarakat dan lingkungan. Kehadiran taman-taman kota ini
diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
warga. Selain itu, taman kota dapat membantu mengurangi polusi
udara dan suara.
Sebanyak 14 taman kota telah dibangun, yaitu Taman Sawahan
Timur; Taman Parupuk Tabing; Taman Gurun Laweh Nan XX, Taman
Tugu Apeksi; Taman KPIK (Taman Sehat); Taman Tugu Selamat
Datang (Taman Edukasi); Taman Seberang Padang; Taman Youth
Center; Taman Nanggalo (Taman Bermain); Taman Nanggalo
(Taman Keluarga); Taman Pauh (Taman Bermain Edukasi Anak);
Taman Balai Basuo (Taman Silaturahmi); Taman Bungus Teluk
Kabung; dan Taman Kuranji.
9. Capaian Kinerja Makro
Selama 3 tahun terakhir (2021-2023) menunjukkan hasil positif.
Pasca pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Kota Padang
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 3,65 persen di tahun
2021, naik menjadi 4,31 persen di tahun 2022, dan naik lagi
menjadi 4,54 persen di tahun 2023. Capaian tahun 2023 tersebut
melebihi target Pemerintah Kota Padang, sebagaimana yang
tertuang pada Indikator Kinerja Daerah (IKD) Perubahan RPJMD
Kota Padang 2019-2024 (Perda No. 8 Tahun 2021), yakni 4,43
persen.
10. PDRB Per Kapita Naik Masuk Dalam 8 Kota Besar di Luar
Pulau Jawa
Dari sisi tingkat kesejahteraan masyarakat, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) per kapita Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB) Kota Padang juga mengalami peningkatan signifikan. Pada
2021 berasa di angka 70,88 juta naik menjadi 78,36 juta di tahun
2022, dan naik kembali menjadi 84,53 juta pada tahun 2023.
Capaian tahun 2023 tersebut jauh malampaui target IKD pada
Perubahan RPJMD Kota Padang 2019-2024, yaitu 77,23 juta, dan
juga melampaui target tahun 2024, yakni sebesar 82,04 juta.
Capaian ini mengantarkan Kota Padang sebagai kota ke-8 terbesar
di luar Pulau Jawa.
11. Ketersediaan Rumah Bersubsidi
Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dijalankan
sejak tahun 2019. Sampai dengan tahun 2023 telah berhasil
memfasilitasi penyediaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR) sebanyak 6503 unit rumah. Jumlah ini melampaui
target dalam RPJMD 2019-2024 yaitu 5000 unit. Untuk RTLH, sejak
2019-2023, telah dilaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni
sebanyak 2076 unit.
12. Pembangunan Ekonomi Kreatif
Pembangunan yang direalisasikan untuk menunjang program ini
adalah meningkatkan prasarana perdagangan di Pasar Raya serta
pasar-pasar satelit. Saat ini sedang dibangun Pasar Raya Fase VII.
Juga diperkuat dengan kehadiran Bagindo Aziz Chan Padang Youth
Center. Ruang publik lapangan Tugu APEKSI sebagai Galanggang
Sumarak Rang Mudo Kota Padang. Ini merupakan tugu APEKSI
pertama di Indonesia.
13. Kualitas Pengelolaan Pariwisata
Sektor ini sudah dilakukan pengembangan dengan mutu tata kelola
pariwisata dengan melibatkan publik. Partisipasi masyarakat jadi
kunci. Dikembangkan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang,
Pulau-pulau Kecil, dan Wilayah Timur Kota Padang. Selain itu,
didorong sektor swasta untuk melakukan penyediaan sarana
prasarana pendukung seperti hotel dan restoran yang representatif
di kawasan destinasi Kota Padang.
14. Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang
Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang
berkorelasi erat dengan wisata ekonomi 11 kampung tematik.
Programnya lebih menekankan pada kerja kolaborasi lintas sektor.
Sejak tahun 2021, capaian dari pembangunan Wisata Terpadu ini
cenderung meningkat. Pada tahun 2021, terealisasi 42 persen,
60,1 persen pada tahun 2022, dan 77,07 persen pada tahun 2023.
Ditargetkan pada tahun 2024 ini mencapai 100 persen.
15. Kawasan Wilayah Timur Kota Padang
Pengembangan kawasan wisata wilayah timur ini dengan
membaginya menjadi tiga klaster. Klaster 1 Taman Hutan Raya
Bung Hatta; klaster 2, kawasan Lubuk Minturun, Kuranji dan
Nanggalo; dan klaster 3 kawasan Bungus Teluk Kabung. Ada 4
kawasan prioritas dikembangkan, yaitu kawasan Goa Kelelawar,
Lubuak Tampuruang dan Kampung Adat, dan Agrowisata. Prioritas
ini tercatat dalam target RPJDM Kota Padang 2019-2024 dan telah
terealisasi 100 persen.
16. Membangun Kampung Tematik
Hendri Septa sukses kampung tematik yang berada di 11
kelurahan di 11 kecamatan di Kota Padang. Tujuan utamanya
membangkitkan wisata dan perekonomian masyarakat. Program ini
mendapat sambutan hangat masyarakat. Semasa Hendri Septa,
program kampung tematik ini sudah terealisasi 100 persen sesuai
dengan yang diamanahkan RPJMD 2019-2024.
Kampung tematik itu adalah Kampung Adat (Kuranji), Kampung
Manggis (Pauh), Kampung Kerajinan Daur Ulang Sampah dan
Seribu Keripik (Lubuk Kilangan), Kampung Wisata Alam Bukit
Nobita (Lubuk Begalung), Kampung Wisata Alam Bukit Matoa
(Padang Selatan). Selanjutnya, Kampung Elo Pukek (Padang
Barat), Kampung Akrilik (Padang Utara), Kampung Wisata Sejarah
Lubang Japang (Nanggalo), Kampung Nelayan Bestari (Koto
Tangah), Kampung Ikan Hias (Bungus Teluk Kabung), dan
Kampung Eko Enzim (Padang Timur).
17. Sentra Rendang
Sentra Rendang berada di kawasan Lubuk Buaya, Koto Tangah
sudah rampung dan sudah dimanfaatkan masyarakat Kota Padang.
Tujuan dibangunnya Sentra Rendang untuk mendukung
pemberdayaan potensi dan peningkatkan produksi bagi Industri
Kecil Menengah (IKM) rendang yang jumlahnya di mencapai 86
IKM. Sentra Rendang hadir dengan peralatan yang modern.
18. Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center
Tujuan pembangunan Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center
untuk pengembangan ekonomi kreatif yang potensinya cukup
besar. Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center diproyeksikan
sebagai ruang public untuk menyatunya gagasan-gagasan kreatif
dari pelbagai komunitas-komunitas anak muda di Kota Padang.
Gedung ini dilengkapi dengan fasilitas sarana prasarana penunjang
produk industri kreatif yang dihasilkan pelaku usaha kecil dan
menengah.
19. Pembangunan Kantor DPRD Kota Padang
Pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang terintegrasi
merupakan perwujudan dari misi 7 sebagai upaya peningkatan
kualitas tata kelola dengan pelayanan publik yang prima, terpusat
dan terintegrasi. Pemerintah Kota Padang terus mengembangkan
kawasan pusat perkantoran Balai Kota Padang di Aia Pacah.
Gedung ini telah digunakan pada Sidang Paripurna DPRD Padang
pada Senin, 7 Agustus 2023. Selain gedung kantor DPRD, pada
kepemimpinan Hendri Septa juga telah berhasil dibangun beberapa
kantor Camat dan Lurah.
20. Terminal Aia Dingin
Terminal Anak Aia adalah terminal bertipe A yang mulai
dioperasikan sejak Oktober 2021 di Batipuh Panjang, Koto Tangah,
Kota Padang. Terminal ini menjadi terminal bus utama di Kota
Padang menggantikan Terminal Lintas Andalas dan Terminal
Bengkuang. Letak terminal ini berdekatan dengan Pasar Lubuk
Buaya dan halte kereta api Lubuk Buaya.
Selain itu, terminal ini berjarak sekitar 9 kilometer dari Bandara
Internasional Minangkabau dan 3,5 kilometer dari gerbang Jalan
Tol Padang–Pekanbaru. Terminal ini juga dapat diakses
menggunakan bus TransPadang koridor Anak Air–Teluk Bayur (via
Jalan By Pass). Terminal seluas 2,7 hektare dapat menampung
hingga 17 rute trayek Antar-Kota, Antar-Provinsi/ AKAP, 59 rute
trayek bus Antar-Kota Dalam Provinsi/ AKDP dan 1 lintasan BRT
dan 78 angkutan kota dan mampu menampung 1.752 penumpang.
21. Indeks Kemudahan Berusaha
Indeks kemudahan berusaha di Kota Padang hingga September
2023 tercapai 80,17, dan tahun 2024 dipasang target 100 persen
tuntas.
22. Betonisasi Jalan Lingkungan, Pengaspalan dan Pelebaran
Jalan
Salah satu program unggulan yang paling sukses dan capaiannya
melampuai target yang direncanakan. Pada tahun 2021,
capaiannya dari target yang direncanakan 55,55 persen, dan
menanjak drastis pada tahun 2022 menjadi 112,68 persen. Pada
tahun 2023 naik melebihi target, yakni 158,97 persen, dan tahun
2024 diperkirakan 129.80 persen.
23. Perbaikan Drainase dan Pengendalian Banjir Terpadu
Dalam RPJMD 2019-2024 ditargetkan pembangunan drainase baru
kota sepanjang 15,5 kilometer. Sampai tahun 2023 yang dibangun
sudah mencapai 117 persen dan ini jauh melampaui target. Tahun
2022, drainase baru kota dibangun sepanjang 12,81 kilometer.
Tahun 2023 penambahan sepanjang 2,6 kilometer dan masih
dilanjutkan lagi sepanjang 2,6 kilometer pada tahun 2024.
Keseluruhan drainase baru kota yang dibangun sampai dengan
tahun 2024 sepanjang 18,01 kilometer. Untuk drainase baru
lingkungan capaian 108 persen. Target RPJMD 2019-2024
sepanjang 10 kilometer. Keseluruhan pembangunan drainase baru
lingkungan sampai dengan tahun 2024 sepanjang 10.818
kilometer.
24. Pesantren Ramadan
Hingga tahun 2023 program unggulan ini sudah tuntas dikerjakan
dengan capaian 102,3 persen. Pada tahun 2021 terealisasi sebesar
57,68 persen karena pandemi Covidi-19, lalu dirampungkan
menjadi 102,3 persen di tahun 2022 dan 2023. Hendri Septa juga
menaruh perhatian mengembangkan kegiatan wirid remaja, seni
budaya dan olah raga secara berkelanjutan.
25. Program Tahfiz Qur’an
Semasa kepemimpinan Hendri Septa, Kota Padang melakukan
terobosan dan membuat sejarah dengan meluncurkan program
Tahfiz SMP Kota Padang. Program ini telah berhasil mewisuda
sebanyak 1.063 penghapal Alquran. Para tahfiz itu berasal 43 SMP
Negeri dan 10 SMP Swasta di Kota Padang. Hendri Septa juga
menginisiasi mewajibkan siswa SD hingga SMP tahfiz minimal 1 juz
Alquran.
26. Selasa Sabana Minangkabau/ Muatan Lokal
Keminangkabauan
Hendri Septa melakukan terobosan yang kreatif. Kali ini terkait
dengan tata krama, sopan santun, etika, norma-norma
keminangkabauan yang dimasukkan dalam pembelajaran untuk
jenjang PAUD, SD, dan SMP. Pembelajaran muatan lokal
keminangkabauan ini diajarkan setiap hari Selasa menjadi warna
baru dalam dunia pendidikan di Kota Padang sehingga semakin
meneguhkan eksistensi Kota Padang sebagai kota yang
menjunjung tingggi ABS-SBK.
27. Padang Beltline
Padang Beltline merupakan konsep strategis bentuk
pengembangan pembangunan Kota Padang yang saling terkonektif
dan terintegrasi antarkawasan dan destinasi. Padang Beltline
merupakan konsep yang diturunkan melalui kebijakan Pemerintah
Kota Padang yang tujuan utamanya menghubungkan,
mengoneksikan antar wilayah di Kota Padang untuk percepatan
pengembangan potensi, aktivitas sosial, ekonomi dan budaya
dengan mengintegrasikan program kegiatan lintas sektor dengan
keterlibatan partisipasi aktif masyarakat di wilayah Kota Padang
bagian barat dan timur.
28. Pasar Raya Padang Fase VII
Pembangunan Pasar Raya Fase VII berawal dari inisiatif Pemerintah
Kota Padang dengan mengajukan usulan pembangunannya pada
tahun 2021 kepada pemerintah pusat dan menyetujuinya. Kini
pembangunan Pasar Raya Fase VII hampir selesai. Selain itu juga
telah berhasil dibangun Pasar Belimbing, Pengembangan Pasar
Lubuk Buaya dan Pasar Ulak Karang.
29. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kategori Kota Terbaik
dari Seluruh Kota di Indonesia
Ada 6 urusan wajib pelayanan dasar yang diserahkan oleh
pemerintah pusat ke daerah supaya hak dan manfaatnya dapat
diperoleh dan dirasakan oleh masyarakat, antara lain 1)
Pendidikan; 2) Kesehatan; 3) Pekerjaan umum; 4) Perumahan
rakyat; 5) Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat; dan 6) Sosial. Penerapan SPM diharapkan dapat
menjamin terwujudnya hak setiap masyarakat. Selain itu, juga
dapat menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan berbagai
jenis pelayanan dasar yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Kota Padang pada tahun 2023 dan 2024, berhasil memperoleh
penghargaan nasional SPM Awards Kategori Kota Terbaik. SPM
Awards merupakan bentuk penghargaan yang diberikan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang berkinerja
terbaik dalam menerapkan SPM. Pada tahun 2023, Kota Padang
berhasil meraih peringkat 3 Kategori Kota Terbaik dari seluruh kota
di Indonesia. Sedangkan di tahun 2024, Kota Padang berada di
peringkat 5 Kategori Kota Terbaik dari seluruh kota di Indonesia.
Penghargaan SPM Awards tersebut merupakan bukti komitmen
Hendri Septa bersama Pemerintah Kota Padang dalam
melaksanakan urusan wajib yang berkaitan dengan berbagai jenis
pelayanan dasar untuk warga Kota Padang tercinta
Itulah hasil kerja Hendri Septa selama menjabat menjadi walikota padang, dan dapat menjadi acuan agar kedepannya warga kota padang tidak salah pilih dalam memilih kepala daerah 5 tahun kedepan.
( Mat Afrindi