Makan Bergizi Gratis (MBG) sungguh dahsyat, karena pada tahap awal saja akan langsung melahap Rp 800 milyar. Demikian ungkap Dadan Hindayana, Kepala badan Gizi Nasional Ikhwal program makan gratis bergizi yang akan segera dijalan pemerintahan Prabowo Subianto yang sudah melakukan uji coba di berbagai tempat dan daerah.
Nilai sebesar Rp 800 milyar itu baru dalam bentuk 75 persen dari target per hari yang kelak akan penuh senilai Rp 1,2 triliun, bila kelak sudah berjalan penuh untuk mencapai 82,9 juta orang dengan kebutuhan anggaran keseluruhan sekitar Rp 400 triliun. Artinya untuk bilangan jumlah dana sebesar itu hanya untuk biaya makan selama 333 hari saja, alias tidak sampai satu tahun untuk makan bergizi gratis ini.
Menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), jika program makan gratis bergizi sudah berjalan penuh, total yang akan mendapat makan itu berjumlah 82.9 juta orang. Dan lebih dari 30 satuan pelayanan di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk setiap satuan pelayanan akan mengakomodir kebutuhan makan gratis dari 3000 anak sekolah per kecamatan. Artinya, ada sekitar 2.700 kecamatan yang akan terjangkau oleh program makan bergizi gratis ini kelak jika dilaksanakan. Pada awal tahun 2025, minimal sudah dapat dilaksanakan 5000 satuan pelayanan dengan kisaran pelayanan untuk 3 juta anak sekolah sudah bisa menikmati makan bergizi gratis ini, tandas Kepala Badan Gizi Nasional. Hingga April 2025 diharap sudah bisa mencapai 6 juta anak yang dapat jatah makan bergizi gratis itu di seluruh Indonesian. Sebab pada bulan Juli 2025 harus sudah bisa mencapai 15 juta anak Indonesia yang bisa menikmati makan bergizi gratis dari pemerintah.
Jika begitu teknis pelaksanaan program makan bergizi gratis ini, maka masa waktu penerimaan makan gratis bergizi dapat melampaui waktu satu tahun. Minimal akan berlangsung sampai awal tahun 2026, karena realisasi dari pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan berjenjang.
Tentu saja yang menarik, program makan bergizi gratis yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintahan, Presiden terpilih pada Pemilu 2024, Prabowo Subianto diharap dapat memberi lapangan kerja baru. Apalagi, satuan pengelolanya dapat dipastikan berasal dari warga masyarakat setempat serta menggunakan bahan pangan pokok dari produk lokal. Sebab kalau bahan pangan pokoknya — beras, daging dan sayur mayur hingga buah segarnya dan air mineral bukan produk lokal, tapi hasil impor — boleh jadi program makan bergizi gratis ini tidak akan mau didukung dari para pengusaha Indonesia. Sebab apapun nama program yabg dilakukan pemerintah patut memberi nilai tambah bagi warga masyarakat agar dapat ikut menikmati program yang dilakukan oleh pemerintah.
Nilai tambah yang perlu mendapat perhatian pemerintah sebagai pelaksana proyek makan bergizi gratis ini seyogyanya tidak diorientasikan kalkulasi material semata, tetapi juga dapat dilihat dari nilai non-material seperti usaha membersihkan diri dari sikap monopoli dengan cara menggunakan bahan pangan lokal hingga air minum mineral buatan warga masyarakat setempat. Sebab dari air mineral saja — bila pelaksanaannya sudah terbilang 15 juta anak-anak yang mendapat makan bergizi gratis ini — maka nilai untuk air mineralnya saja sudah harus dikeluarkan dana minimal Rp 6,5 milyar per hari. Jadi dapat segera dibayangkan, ketiga program sudah dapat berjalan penuh melayani 82,9 juta anak-anak setiap hari, maka nilai untuk air mineralnya saja minimal 40 miliar per hari yang harus dibayar. Karena itu, azas pemerataan perlu juga diusung oleh program makan bergizi gratis ini dengan meniadakan sistem monopoli yang dapat menjadi lahan bisnis tersendiri. Sehingga upaya pemberdayaan bagi warga masyarakat di daerah dapat ikut menggeliat dan bertumbuh seperti bidang usaha warga masyarakat yang lain.
Banten, 10 Oktober 2024