Bukittinggi, Sinyalgonews.com, –
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi menggelar Debat Publik Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diikuti oleh empat pasangan calon (Paslon). Kegiatan berlangsung sukses dengan pengawalan ketat petugas keamanan.
Debat Publik tahap pertama ini digelar di Grand Royal Denai Bukittinggi yang juga disiarkan secara langsung oleh lembaga penyiaran dan akun resmi KPU Bukittinggi.
Paslon nomor urut 1,2,3 dan 4 terlihat datang berurutan didampingi tim sukses masing-masing. KPU menetapkan hanya 40 perwakilan dari setiap Paslon yang diijinkan memasuki ruang debat.
Keempat kandidat itu adalah, pasangan dari calon perseorangan atau non partai politik (parpol) Nofil Anoverta dengan Frisdoreja.
Mantan Wali Kota Bukittinggi 2016-2021 Ramlan Nurmatias berpasangan dengan Ibnu Asis yang diusung oleh Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Erman Safar yang saat ini menjabat Wali Kota Bukittinggi berpasangan dengan Heldo Aura, pasangan ini diusung gabungan parpol dari Gerindra, Nasdem, Golkar, PKB, PSI, Perindo, PBB, Garuda, Hanura, Gelora dan Partai Buruh.
Selanjutnya, Marfendi yang saat ini sebagai Wakil Wali Kota Bukittinggi berpasangan dengan Fauzan Haviz yang diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Ummat.
Sempat terjadi ketegangan sebelum acara debat dimulai karena ikut hadirnya puluhan massa pendukung dari beberapa Paslon, namun berkat arahan kepolisian, massa bisa diminta meninggalkan lokasi debat.
Ketua KPU Bukittinggi, Satria Putra mengatakan Debat Publik menjadi kesempatan besar bagi seluruh Paslon untuk menyampaikan visi misi dan arah kebijakan.
“Bagaimana paslon mampu memaksimalkan kampanye berbentuk debat ini sebaik mungkin untuk meraih dukungan calon pemilih,” kata Satria.
Ia berharap apa yang disampaikan dan ditampilkan dalam Debat Publik bisa diterima masyarakat Kota Bukittinggi hingga perhatian untuk proses Pilkada berjalan maksimal.
“Mudah-mudahan apa yang disampaikan sampai ke warga dapat meningkatkan partisipasi aktif warga untuk memilih,” katanya.
Semntara itu, Bawaslu Bukittinggi menilai secara umum Debat Publik KPU Bukittinggi berjalan kondusif meski ada beberapa evaluasi untuk penyelenggaraan debat selanjutnya.
“Cukup lancar dengan persiapan yang baik. Tidak ada persoalan berarti dan tidak ada pelanggaran. Hanya persoalan ketepatan waktu dan heboh timses saat penyampaian visi misi,” kata Ketua Bawaslu Bukittinggi, Ruzi Haryadi.
“Tema debat pertama terkait Tatakelola Pariwisata, Lingkungan Hidup dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan melalui Nilai Kearifan Lokal,” kata Fauzan.
Untuk sub tema KPU memberikan bahasan terkait Pariwisata dan Eco tourism, Pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Pengelolaan sampah, Mitigasi bencana, Pemberdayaan UMKM, Pengelolaan pasar, Peningkatan investasi, Internalisasi local wisdom dan Pengentasan kemiskinan.
“Ada lima panelis dari latar belakang budayawan, akademisi, praktisi dan dosen yang akan memberikan materi pertanyaan nantinya,” kata Fauzan.
Panelis itu adalah masing-masing, Fatris MF dari penulis dan Budayawan, Dr. Wirdaningsih sebagai dosen Sosiologi UNP, Dr. Elly Delfia, S.S, M. Hum dari dosen FIB Unand, Yofialdi, SE, AK,CA,MM sebagai praktisi ekonomi dan Andri Rusta, S.IP., M.PP. dari dosen IP Fisip Unand.
“Kami bekerjasama dengan seluruh pihak untuk terselenggaranya Debat Pilkada yang aman dan berjalan lancar, maayarakat bisa mengukuti debat melalui lembaga penyiaran yang telah bekerjasama dengan KPU,” pungkas Fauzan.
Komisioner KPU Bukittinggi, Muhammad Fauzan Harza menyebut Debat Pilkada dilakukan sebanyak dua kali yang diagendakan pada Sabtu (9/11) dan Sabtu (16/11).
Ia mengatakan debat pertama diselenggarakan di Hotel Grand Royal Denai dimulai jam 13.00 WIB. Sementara debat kedua digelar di Balai Sidang Bung Hatta Hotel Monopoli dimulai jam 18.00 WIB. (MAH)