Dalu-dalu, Sinyalgonews.com,— Intinya keperpihakan UAS untuk kemaslahatan umat bukan untuk kepentingan pribadi :
1. UAS ingin mengajarkan umat ini bahwa Islam bukan hanya mengatur urusan ibadah di masjid saja tetapi juga urusan politik, pemerintahan dan ekonomi.
2. UAS ingin mengajarkan satu kaidah ushul bahwa apa bila bertemu dua kerusakan, maka harus tetap memilih yang paling kecil kerusakannya, sedangkan yang dilakukan UAS bukan memilih diantara dua kerusakan tetapi di antara dua kemaslahatan untuk umat, maka seorang Muslim harus berpihak dalam kebaikan, di sini letak kedalaman ilmu UAS.
Apa yang dilakukan UAS sejalan dengan yang dilakukan ulama aceh, kenapa ulama aceh berpihak? Karena keahlian mereka dalam ilmu ushul fiqih.
Dalam sejarah islam, sahabat nabi terbagi kepada dua kelompok, kelompok pertama berpihak kepada Ali bin Abi Thalib dan kelompok kedua berpihak kepada Muawiyah, sahabat memilih salah satu kelompok berdasarkan kemaslahatan umat bukan memilih di antara dua kerusakan karena para sahabat berjalan diatas kebenaran.
Artinya dalam kebaikan dan kebenaran saja kita dituntut untuk memilih dan berpihak kepada yang paling baik, apalagi dalam kerusakan maka wajib berpihak agar kerusakan tersebut tidak semakin merajalela dan semakin parah.
3. UAS ingin mengajarkan seharusnya ulama punya posisi mengarahkan, bukan diarahkan, sehingga siapa pun yang ingin dibantu oleh ulama maka harus ikuti arahan dan program yang berpihak kepada umat terutama bidang keagamaan.
Sedangkan selama ini ulama hanya dimanfaatkan untuk mencari simpati, habis pesta demokrasi maka habis pula manfaat ulama, yang berlanjut hanya proposal pribadi, sehingga ulama tidak punya daya tawar tinggi hanya untuk kepentingan pribadi.
Seandainya setiap ulama punya daya tawar tinggi di mata peserta demokrasi maka setiap ulama bisa mengarahkan kepada perbaikan umat, maka setiap calon peserta akan berlomba menampakkan program terbaik untuk perbaikan umat, jika tidak maka tidak ada ulama yang akan berpihak kepadanya, sehingga hilang simpati umat, efeknya yang akan memilihnya menurun dan sedikit.
4. UAS ingin mengajarkan bahwa keberpihakan itu bukan kepada pribadi tetapi kepada program dan bukan pula untuk kepentingan pribadi, sehingga kedepan umat memilih bukan karena hubungan keluarga, suku, daerah tetapi kepada maslahat umat. Artinya UAS mengajarkan umat untuk cerdas.
Dan UAS telah mencontohkannya selama dekat dengan pejabat tidak pernah terdengar beliau mengajukan proposal untuk kepentingan pribadi nya, termasuk hasil dari YouTube tidak digunakan untuk kepentingan pribadi nya sepersen pun.
5. UAS ingin mengingatkan ulama, jangan abu abu dalam perbaikan umat, karena tidak ada netralitas dalam kebaikan, pesta demokrasi ajang menunjukan kebaikan bukan keburukan, yang dipilih yang terbaik dari anak negeri, karena sahabat nabi saja berpihak padahal yang dipilih dua sahabat terbaik, yang sama – sama pernah menjadi sektretaris nabi.
6. UAS ingin mengingatkan kepada umat agar bergantung kepada Allah, jangan bergantung kepada manusia, kalah menang hak Allah, tugasnya hanya mengarahkan kepada program yang berpihak kepada umat, setidaknya diakhirat ketika ditanya, kenapa engkau tidak arahkan umat kepada program yang baik, sedangkan engkau tahu, maka UAS akan jawab sudah ya Allah.
Andai pun, pilihan UAS menang, lalu tidak dijalankannya program tersebut, bukan salah UAS, karena tugasnya selesai, tidak ada haknya intervensi. Disinilah letak iman kita jangan bergantung kepada manusia tetapi kepada Allah. Jika ada mengantungkan semuanya kepada UAS maka harus ada rukun iman yang ke tujuh.
7. UAS ingin menyampaikan bahwa undang – undang menjamin siap orang untuk menyatakan pendapatnya, baik orang awam maupun ulama, jika seandainya pendapat ulama dapat menimbulkan perpecahan diantara warga maka dari awal sudah dimasukkan dalam undang – undang bahwa ulama tidak boleh menyatakan pendapatnya, karena undang – undang dibuat oleh para pakar dan ahli.
Jika ada yang tidak suka dengan keberpihakan UAS, bermakna takut kepentingannya terganggu atau iri dengki hasad hasud dalam hatinya.
Dalu – dalu, Jumat 25 Oktober 2024