Foto 1: Warga Kenagarian Muaro Ai Demo Tolak Tanah Ulayat nya dijadikan Hutan Konservasi
Padang, Sinyalnews.com,- Sebanyak 250 warga masyarakat Nagari Muaro Ai Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan, menolak dengan tegas Tanah Ulayat mereka di jadikan sebagai kawasan Konservasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
BKSDA sendiri telah memasang Plank penetapan seluas 35,07 Hektar, yang menurut BKSDA akan di laksanakan Pemulihan ekosistem yang seluas 34,567 Hektar.
Foto 2: Warga Menyampaikan Tuntutan ke Pihak BKSDA Sumbar
Atas dasar itulah Jum,at (26/72024) sekira pukul 14.00.Wib selesai, bertempat di Pasar Muaro Aie Kamp. Muaro Aie Kenagarian Muaro Aie Kec. IV Nagari Bayang Utara Kab. Pesisir Selatan, masyarakat bersama Kapolsek Bayang IPTU BUDI SAPUTRA, S.H., dengan Kanit Intelkam Aipda Almasri, S.H. dan anggota beserta Bhabinkamtibmas Aiptu M. Ridwan, menghadiri Undangan Wali Nagari Muaro Aie Rido Maireza Putra, S.H.I, sehubungan hadirnya Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Nagari Muaro Aie.
Salah seorang warga Muaro Ai yang enggan namanya di tulis kepada Wartawan Sinyalnews.com mengatakan, pada hari Senin tanggal 08 Juli 2024 sekira pukul 16.00.Wib, bertempat di Nagari Muaro Aie Kec. IV Nagari Bayang Utara warga telah melakukan aksi protes dari terhadap petugas BKSDA yang hadir pada saat itu terkait telah dipasangnya plank penetapan BKSDA seluas 35, 07 Ha, akan dilaksanakan pemulihan ekosistem.Yang sudah diklaim seluas 34,567,36 Hektar
Maka pada hari Jum’at tanggal 26 Juli 2024 sekira pukul 14.00.Wib, dilakukan pertemuan secara terbuka yang dijembatani oleh Pemerintahan Nagari Muaro Aie dengan Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sumbar dengan masyarakat Pemilik Lahan (Pemilik Tanah Ulayat) yang dihadiri oleh Forkopimca.
Pada saat pertemuan dengan pihak BKSDA Provinsi Sumbar dengan masyarakat Pemilik Lahan tidak menerima tanah Ulayat mereka dijadikan kawasan konservasi BKSDA Sumbar.
Kami seluruh masyarakat Muaro Ai melakukan tuntutan Kepada pihak BKSDA sebagai berikut :
1. Masyarakat Nagari Muaro Aie menyatakan secara terbuka tidak menerima tanah Ulayat mereka dijadikan kawasan BKSDA Sumbar.
2. Masyarakat Nagari Muaro Aie menyatakan kepada BKSDA untuk dicabut wilayahnya sebagai kawasan BKSDA.
3. Masyarakat menuntut Pemerintahan Nagari Muaro Aie dan Pemerintahan Kecamatan IV Nagari Bayang Utara menjembatani masyarakat untuk melakukan pengurusan tanah Ulayat mereka dikeluarkan dari Kawasan BKSDA Sumbar.
4. Kawasan BKSDA tersebut adalah tanah Ulayat mereka yang didapat secara turun temurun dan sekarang tanpa seizin pemiliknya tanah Ulayat mereka sudah dijadikan saja sebagai kawasan BKSDA Sumbar.
Sesuai dengan poin-poin tersebut diatas masyarakat Nagari Muaro Aie menyatakan tuntutan mereka tersebut agar ditanggapi oleh Pemerintahan Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dan Pemerintahan Nagari Muaro Aie serta BKSDA Provinsi Sumbar dan Kemudian Camat IV Nagari Bayang Utara REFLIZAL, S.Pd.SD dan Pemerintahan Nagari Muaro Aie Rido Maireza Putra, S.H.I., dan pihak BKSDA bersedia menjembatani proses dan tata caranya ke Pemerintahan Daerah dan Provinsi Sumbar serta Kementerian sesuai dengan aturan dan secara proses administrasinya.
Kemudian masyarakat Nagari Muaro Aie selaku Pemilik Lahan (Tanah Ulayat) bersedia membuat Surat Pernyataan secara tertulis tentang Penolakkan Tanah Ulayat masyarakat Nagari Muaro Aie sebagai kawasan konservasi BKSDA Sumbar.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh :
1. Camat IV Nagari Bayang Utara REFLIZAL, S.Pd.SD, beserta anggota.
2. Kapolsek Bayang IPTU BUDI SAPUTRA, S.H., beserta anggota.
3. Danramil 06 Bayang diwakili oleh Babinsa.
4. Kasat Polhut ZULMI GUSRUL, S.PI. beserta rombongan.
5. Kasi Wilayah III BKSDA Sumbar Mecky Aditya Ekaputra, S.Hut., beserta rombongan.
6. Kepala BKSDA Pessel Bilmar, beserta rombongan.
7. Wali Nagari Muaro Aie Rido Maireza Putra, S.H.I., beserta perangkat.
8. Ketua Bamus Nagari Muaro Aie beserta anggota.
9. Ketua KAN Muaro Aie beserta anggota.
10. Niniak mamak, Alim ulama, Cadiak Pandai, Bundo Kandung dan Pemuda/i.
Wartawan : Salman