Bengkalis-Duri, Sinyalgonews.com,- Dunia pendidikan ditengah gempuran teknologi membuat guru harus kreatif dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswanya.Iin Parlina, S.Pd memberikan alternative buat pengajar dalam menghadapi tantangan teknologi pada pembelajaran di sekolah.
Perkembangan teknologi, khususnya telepon genggam, telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Sekolah dihadapkan pada tantangan untuk mengintegrasikan teknologi ini dalam proses pembelajaran. Apakah kehadiran teknologi dapat meningkatkan efektivitas belajar ? Pertanyaan yang perlu dijawab oleh setiap pendidik di tingkat manapun melalui teori pembelajaran. Salah satu teori pembelajaran yang penulis rasa cocok untuk menjawab pertanyaan ini melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran kooperatif adalah metode pengajaran di mana siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dan membantu anggota kelompok lainnya. Strategi ini menekankan kerjasama, komunikasi, dan keterampilan sosial.
Telepon genggam adalah dunia yang tidak berpintu dimana semua bisa masuk kedalamnya tanpa ada penyaringan. Semua hal bias dilihat dan diakses dengan sangat mudahnya, hal negative dan positif menjadi sesuatu yang sangat biasa di dalam genggaman tangan pemiliknya. Sementara sekolah adalah tempat ilmu pengetahuan juga tempat mendidik etika dan moral peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila.
Sebagai pendidik kita menyadari potensi negatif pada telepon genggam dapat menjadi sumber gangguan bagi siswa, mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan belajar (Distraksi). Penggunaan telepon genggam yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan mengurangi interaksi sosial tatap muka. Konten Tidak Sesuai: Akses bebas ke internet dapat membuat siswa terpapar pada konten yang tidak sesuai untuk usia mereka.
Sementara guru dituntut kreatif dan tidak melek teknologi juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi sebagai salah satu potensi untuk meningkatkan hasil pembelajaran di sekolah. Teknologi bisa menjadi Akses Informasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari informasi tambahan yang mendukung pembelajaran. Guru dapat meng-Kolaborasikan pembelajaran dengan aplikasi dan platform digital sehingga memungkinkan siswa untuk terlibat secara virtual, baik di dalam maupun di luar kelas dalam pembelajaran. Teknologi dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik melalui penggunaan aplikasi edukatif dan media sosial.
Pembelajaran Kooperatif mungkin bisa menjadi pilihan untuk diberikannya siswa menggunakan telepon genggam dalam pembelajaran, tentu saja dengan Pengaturan Kebijakan Penggunaan dimana sekolah harus menetapkan kebijakan yang jelas mengenai penggunaan telepon genggam di lingkungan sekolah, termasuk kapan dan bagaimana telepon genggam boleh digunakan dalam konteks pembelajaran. Guru perlu diberikan pelatihan tentang cara mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran kooperatif. Ini termasuk penggunaan aplikasi kolaboratif seperti Google Classroom, Microsoft Teams, atau aplikasi pembelajaran lainnya. Membuat Rancangan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi untuk mendorong kolaborasi. Misalnya, proyek penelitian kelompok yang membutuhkan pencarian informasi online, pembuatan presentasi digital, atau diskusi kelompok melalui platform chatting.
Guru dapat Penggunaan Aplikasi Edukatif untuk mendukung pembelajaran kooperatif. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan antara lain: Kahoot, untuk kuis interaktif yang dapat dimainkan secara berkelompok. Padlet, untuk berbagi ide dan informasi dalam bentuk papan virtual. Google Docs, untuk kolaborasi dalam pembuatan dokumen dan presentasi secara real-time. Kemudian lakukan pengawasan terhadap penggunaan telepon genggam selama kegiatan pembelajaran untuk memastikan fokus tetap terjaga. Evaluasi secara berkala efektivitas penggunaan teknologi dalam pembelajaran kooperatif dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan pendekatan yang tepat, telepon genggam dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mendukung pembelajaran kooperatif dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia digital yang semakin berkembang.
Penulis : Iin Parlina, S.Pd Kepala SMKN 4 Mandau yang juga Mahasiswa Magister Padagogi Universitas Lancang Kuning Riau