Padang, Sinyalgonews.com,- Tawuran di Kota Padang terus membudaya, anak Padang makin gahar, bahkan mulai mengusik kenyamanan warga kota lainnya. Jadi budaya atau stop, terus siapa yang berkompeten menghabiskan tawuran di Padang ini?
Cawako Fadly Amran, punya solusi paten untuk habisi tawuran atau cegah tawuran membudaya di Kota Padang, Fadly menunjukan kepeduliannya terhadap situasi keamanan di Kota Padang.
Fadly menyampaikan saat bersilaturahmi dengan Majelis Taklim Indonesia(MTI) di Masjid Baitun Hikmah, Parak Laweh.
Fadly memaparkan program unggulannya, “Padang Sigap”, yang dirancang untuk menjaga ketertiban dan keamanan kota, terutama dalam merespons kejadian tawuran yang baru saja terjadi setelah Shalat Jumat 13/9 kemarin.
Di hadapan para jamaah, Fadly Amran menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat dan aparat dalam menjaga keamanan lingkungan.
Tawuran yang terjadi dianggap sebagai peringatan bahwa, Kota Padang membutuhkan pendekatan lebih serius dan komprehensif dalam menangani masalah keamanan, bukan hanya dari sisi penindakan, tetapi juga pencegahan.
“Melalui program “Padang Sigap”, kita ingin membentuk Dubalang Kota,” ujar Fadly Amran.
Istilah Dubalang merujuk pada konsep tradisional Minangkabau yang berarti penjaga atau pelindung. Dalam program ini, Dubalang Kota akan terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan aparat, termasuk polisi, TNI, dinas terkait, serta tokoh adat seperti niniak mamak dan bundo kanduang,” ujar Fadly Amran.
“Ini bukan hanya sekedar tim keamanan, tetapi juga komunitas yang menjaga nilai-nilai sosial dan budaya lokal,” tambahnya.
Fadly menjelaskan bahwa, peran Dubalang Kota sangat penting untuk menciptakan keamanan yang berkelanjutan. Ia berencana agar Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) diberikan anggaran khusus untuk menunjang operasional keamanan di tingkat kecamatan.
“Kita akan anggarkan kebutuhan Forkopimcam, termasuk pengadaan kendaraan operasional seperti mobil patroli. Ini akan memudahkan koordinasi antara kecamatan dan berbagai elemen keamanan dalam merespons situasi darurat,” jelasnya.
Menurut Fadly, konsep Padang Sigap bukan hanya sekadar program reaktif terhadap kejadian tawuran atau kerusuhan, tetapi juga memiliki aspek pencegahan yang kuat.
“Dengan adanya Dubalang Kota yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat, kita bisa lebih cepat mendeteksi potensi konflik dan menyelesaikannya sebelum masalah menjadi lebih besar,” paparnya.
Ia juga menegaskan pentingnya pelibatan aktif dari niniak mamak dan bundo kanduang dalam menjaga ketertiban sosial.
“Mereka memiliki otoritas moral di tengah masyarakat dan dapat berperan sebagai penengah saat konflik terjadi. Pelibatan mereka dalam program ini akan memastikan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis nilai budaya lokal,” ujarnya.
Fadly Amran mengakhiri pertemuan dengan harapan besar bahwa masyarakat Parak Laweh dan seluruh warga Kota Padang dapat mendukung penuh implementasi program Padang Sigap.
“Kota Padang yang aman dan tentram hanya bisa terwujud jika kita semua bergerak bersama. Program ini adalah langkah awal untuk memastikan keamanan di setiap sudut kota, dan saya yakin, dengan sinergi yang baik antara masyarakat dan pemerintah, Padang bisa lebih sigap dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan ke depan,” paparnya.
Respon para jamaah Masjid atas paparan Fadly pun terlihat positif. Mereka berharap program ini segera direalisasikan, mengingat kondisi keamanan yang kerap terganggu oleh aksi tawuran di beberapa wilayah Kota Padang.
Program Padang Sigap diyakini dapat membawa perubahan signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warga.(MAH)